Langsung ke konten utama

Postingan

 Senin, 18 Oktober 2021 Detik ini aku masih merasa seperti mimpi, dipertemukan kembali denganmu, mas-mas yang kutaksir di SMA haha. Dengan skill approaching ala bad boy yang tinggi, kamu lagi-lagi berhasil membuatku jatuh hati. Anak bontot yang kalau ngobrol sama dia, aku kudu banget sabar dan banyak-banyak ngalah meski sebenernya juga dia dewasa, tapi kebocilannya tetap melekat sebagai ciri khas anak bungsu wkwk. Aku yang keras kepalanya gak ada tanding, jadi belajar mengontrol ego dan emosi buat ngadepin si bontot ini. Kata orang,  kalau anak sulung menikah dengan bungsu   seperti botol ketemu tutupnya wkwk, semoga betul begitu. Meski aku harus banyak ngalahnya, tapi si bontot ini cowok yang buatku bisa bucin lagi setelah tau rasanya bucin saat punya pacar pertama kali, sampai semua orang yang tau pada kaget si Tanti bisa bucin juga ternyata wkwk.  Betul-betul pertemuan kembali yang sangat-sangat tidak aku sangka, setelah dulu aku dighosting, lost contact, dan ...
Postingan terbaru

Toleransi. Kalau dalam Satu Kepercayaan Saja Tidak Bisa, Bagaimana dengan Agama Lain?

Minggu lalu ayah rekan kerja saya meninggal. allahummaghfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fu’anhu. Saya bersama rekan-rekan yang lain (waktu itu kami rombongan beberapa mobil) layat ke rumahnya, di Jalan Parangtritis Jogja. Sampai di kediaman, kita disambut keluarga dan seperti biasa, diberi bingkisan snack. Selanjutnya kami ngobrol dengan rekan yang sedang berduka dan memberikan dukungan moril kepada beliau yang saat itu terlihat melamun terus, beberapa saat kita ngobrol sampai dia sudah lumayan luwes berekspresi. Alhamdulillah. Singkat cerita, saat kami pulang, saya berada di barisan paling depan, pulang membawa snack yang tadi dibagikan. Waktu saya menoleh, ternyata rekan-rekan yang lain meninggalkan snacknya. Haha. Dengan lebay saya kaget. " Loh Mbak, kok ditaruh? ". Haha, begitu polosnya saya waktu itu yang benar-benar tidak pernah tahu. " Sudah dik, bawa aja, kami gak bawa karena kami biasa nggak makan ". Karena saya di barisan paling depan dan ke...

Tidakkah aku mengganggumu?

Aku tahu kamu sedang tidur nyenyak. Karenanya, itu saat yang paling tepat untuk merindukanmu semaksimal mungkin. Aku tidak ingin rinduku memicu spam teks dan redaksi tidak mengenakkan yang jatuhnya kau baca selepas kamu pulang kerja. Kusadari setidaktau diri itu aku kadang. Seringnya, kupilih untuk membohongi diriku sendiri bahwa aku tidak sedang rindu meski lama tidak duduk di jok motor yang sama denganmu. Untuk sekedar beli makan siang yang alibinya pengen ketemu saja. Memandangi punggungmu yang baknya punggung wanita. Ya, sekurus itu saat terakhir aku melihatnya. Karenanya, khawatirku semakin memuncak setiap mendengar "Aku belum makan hari ini". Padahal waktu sudah menunjukkan sepertempat malam. Saat itu pula aku bingung menempatkan diri. Aku takut, aku terlalu mencampuri urusan makanmu yang selalu kau anggap sepele. Tapi bagiku tidak, itu penting. Aku lebih tidak sanggup mendengar kamu mengeluh tidak enak badan daripada aku sendiri yang merasakan sakit. ...

Cerita dari Uyung, Perawan Tua

Hari ini nggak semangat kerja banget. Pengen cerita, tapi nggak tau sama siapa. Kepalaku isinya cuma kek "Jodohku siapa sih sebenernya?". Namaku Uyung, asal batak, umurku 27 tahun. Aku punya pacar, kami sudah 7 tahun pacaran. Tapi entah tidak ada kepastian planning kedepan untuk bagaimana. Aku terlalu sungkan untuk memaksa dia berpikir mengenai masa depan kita. Tapi wanita butuh itu, dia selalu bilang dia sedang berusaha, tapi akupun tak tahu apa yang sedang ia usahakan. Kerja sudah, tapi kami belum mapan memang. Entah kenapa, saya rasa dengan ijazah S1 nya dia bisa melakukan usaha lain selain bekerja di bagian gudang toko. Buka warteg atau cafe misalnya. Di umurku yang menurut orang desa sudah waktunya punya calon yang serius ini, aku tetap tak berkutik di titik "tanpa progres" mengenai hal-hal berbau percintaan. Setiap harinya kita makan, nongkrong, sudah, begitu begitu saja sampai saat ini. Seringkali kita membuat planning. Ku selalu membuat planning ya...

Caption Instagram Sok Romance Khas Hari Guru Ala Awardee LPDP

Pagi ini, teringat lantai gedung yang mendadak huru hara sesaat setelah class call dibunyikan  😅 Omong kosong jika hanya bicara soal rindu Tapi bagaimana jika begitu adanya? Di sini, bertemu orang-orang  hebat , adalah salah satu takdir  terbaik  dalam hidupku Selamat berjuang para insan cendekia Selamat hari guru untuk siapapun yang menjadikan hari kemarin sebagai guru  terbaik  untuk hari ini, dan menjadikan hari ini sebagai guru  terbaik  untuk hari esok "𝘌𝘥𝘶𝘤𝘢𝘵𝘪𝘰𝘯 is 𝘛𝘩𝘦 𝘔𝘰𝘴𝘵 𝘗𝘰𝘸𝘦𝘳𝘧𝘶𝘭 𝘞𝘦𝘢𝘱𝘰𝘯 𝘧𝘰𝘳 𝘊𝘩𝘢𝘯𝘨𝘪𝘯𝘨 𝘵𝘩𝘦 𝘞𝘰𝘳𝘭𝘥" -𝘕𝘦𝘭𝘴𝘰𝘯 𝘔𝘢𝘯𝘥𝘦𝘭𝘢- 𝗧𝗲𝗿𝗶𝗺𝗮𝗸𝗮𝘀𝗶𝗵  LPDP Kementerian Keuangan RI  𝗮𝘁𝗮𝘀 𝘄𝗮𝗱𝗮𝗵 𝗲𝗱𝘂𝗸𝗮𝘀𝗶 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗱𝗶𝗯𝗲𝗿𝗶𝗸𝗮𝗻. 𝗬𝗮𝗻𝗴 𝘀𝗲𝗯𝗲𝗻𝗮𝗿𝗻𝘆𝗮 𝘁𝗲𝗿𝗶𝗺𝗮 𝗸𝗮𝘀𝗶𝗵 𝘀𝗮𝗷𝗮 𝘁𝗶𝗱𝗮𝗸 𝗰𝘂𝗸𝘂𝗽. 𝗕𝗲𝗿𝗶𝗸𝗮𝗻 𝗹𝗲𝗯𝗶𝗵 𝗱𝗮𝗹𝗮𝗺 𝗯𝗲𝗻𝘁𝘂𝗸 𝗽𝗲𝗺𝗶𝗸𝗶𝗿𝗮𝗻, 𝗸𝗲𝗿𝗷𝗮 𝗸𝗲𝗿𝗮𝘀, 𝗽𝗿𝗲𝘀𝘁𝗮𝘀𝗶, 𝗱𝗮𝗻 𝘆𝗮𝗻𝗴 ?...

Semenjak ada kata bucin, istilah tulus jadi kehilangan makna

"Orang dengar lagu cinta, dibilang bucin. Orang baca novel romance dibilang bucin. Orang nonton drama korea, dibilang bucin. Ada ada saja kelakuan orang di negara, ah!" https://twitter.com/dsuperboy/status/1088085784152829953 Begitu kira-kira cuitan penulis legend Boy Candra di twitternya. Apa sih itu Bucin? Kata anak-anak milenial, Bucin merupakan akronim dari "Budak Cinta". Batas seseorang berhak mendapatkan gelar bucin pun tak jelas seperti hubunganmu dengan gebetan . Yang jelas, saat ini hampir semua orang yang punya pacar, baik yang pacarannya lebay dan atau enggak. Diarani " Halaahhh dasar, bucin we ". Bahkan yang lebih parah, kalau temannya punya pacar sudah lima tahunan tapi gak putus-putus dikatain. " Mosok wedokan kuwiii teros, bucin tenan ra genti-genti ". Bedakan bucin dengan setia beb. Perlu saya tegaskan, kalau kasus barusan sepertinya bukan tergolong bucin ya sobat ambyar ku semuanya. Lalu bagaimana kategori bucin itu ...

Ciri Nalar Potensial Lanang Bajingan

Sedang banyak-banyak mendengarkan lagu koplo, sambil membayangkan sedang bersalaman dengan tamu undangan dan menjawab ucapan selamat. "Makasih ya, iya aku nggak nyangka juga bakal secepet ini heheheeh, amiiin amiiin, makasih doanya, kamu semoga cepet nyusul ya". Dalam pengalaman berkehidupan saya, dekat dengan lawan jenis itu sudah hal wajar, cuma kalau pacaran, ya bisa dihitung pakai jari satu tangan bahkan itupun  ndak genep.  Tapi yang paling menyakitkan, saya merasa selalu paling tersakiti. WKWKWK. Padahal jane  yo ora ngono  jugak bro. Nah, karena saya termasuk pribadi yang suka sharing, baik hati, tidak sombong, dan rajin menabung. Izinkanlah saya sedikit menyampaikan beberapa ciri lelaki yang potensial akan menyakitimu. Sebelumnya, tak tegaskan dulu, kalau ini tidak berlaku secara umum, kadang ada yang begitu 1.      Perhatikan Track Record Percintaannya, kalau Dia Dekat dengan Kamu dalam Keadaan dia Punya Pacar, Jan...