Aku tahu kamu sedang tidur nyenyak. Karenanya, itu saat yang paling tepat untuk merindukanmu semaksimal mungkin. Aku tidak ingin rinduku memicu spam teks dan redaksi tidak mengenakkan yang jatuhnya kau baca selepas kamu pulang kerja.
Kusadari setidaktau diri itu aku kadang. Seringnya, kupilih untuk membohongi diriku sendiri bahwa aku tidak sedang rindu meski lama tidak duduk di jok motor yang sama denganmu. Untuk sekedar beli makan siang yang alibinya pengen ketemu saja. Memandangi punggungmu yang baknya punggung wanita. Ya, sekurus itu saat terakhir aku melihatnya.
Karenanya, khawatirku semakin memuncak setiap mendengar "Aku belum makan hari ini". Padahal waktu sudah menunjukkan sepertempat malam. Saat itu pula aku bingung menempatkan diri.
Aku takut, aku terlalu mencampuri urusan makanmu yang selalu kau anggap sepele. Tapi bagiku tidak, itu penting. Aku lebih tidak sanggup mendengar kamu mengeluh tidak enak badan daripada aku sendiri yang merasakan sakit.
Jika aku diam dan tidak mimintamu untuk segera makan, aku takut kamu berpikir aku tidak perhatian. Terlebih jujur, aku juga sakit mendengarnya. Bodohnya, aku masih mengkhawatirkan jikalau nantinya kamu akan risih ketika aku terlalu banyak bicara :"
Aku tidak bisa melakukan apapun selain itu semua dan juga berdoa untuk kebaikanmu. Sehat-sehat ya, jaga diri baik-baik sebelum aku bisa menjaga ragamu di sana. Selamat malam, jiwa dan raga yang selalu dan semakin ku kagumi setiap waktu. Tidur nyenyak, ya...
Trenggalek, 18 Juli 2020
00:45
Komentar
Posting Komentar