Dalam kehidupan beragama dikenal kategori yang amat populer, yaitu mukmin, munafiq, dan kafir. Seseorang disebut mukmin jika yang bersangkutan mempercayai adanya Tuhan, hari akhir, Malaikat, Rasul atau utusan-Nya, kitab-kitab Allah, serta qodho’ dan qodar-Nya. Sedangkan disebut munafiq manakala sesorang tidak mampu menyelaraskan antara apa yang diucapkan dengan yang dijalaninya sendiri. Adapun kafir adalah orang yang tidak beriman, ingkar, tidak mempercayai adanya Tuhan, dan seterusnya. Atas dasar kategori tersebut tidak jarang muncul anggapan bahwa masing-masing sebutan itu berada pada orang yang berlainan. Ada kelompok mukmin, munafiq dan juga kafir. Dianggapnya bahwa sebutan masing-masing kategori itu disandang oleh orang yang berbeda-beda. Ada kelompok orang yang disebut mukmin, sebagian munafiq, dan lainnya kafir. Kecuali mukmin, sebutan kedua lainnya dianggap rendah. Orang akan marah disebut sebagai munafiq dan kafir. Sebutan itu dirasakan tidak mengenakkan, merendahk...