Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

Mukmin, Munafiq, Dan Kafir

Dalam kehidupan beragama dikenal kategori yang amat populer, yaitu mukmin, munafiq, dan kafir. Seseorang disebut mukmin jika yang bersangkutan mempercayai adanya Tuhan, hari akhir, Malaikat, Rasul atau utusan-Nya, kitab-kitab Allah, serta qodho’ dan qodar-Nya. Sedangkan disebut munafiq manakala sesorang tidak mampu menyelaraskan antara apa yang diucapkan dengan yang dijalaninya sendiri. Adapun kafir adalah orang yang tidak beriman, ingkar, tidak mempercayai adanya Tuhan, dan seterusnya. Atas dasar kategori tersebut tidak jarang muncul anggapan bahwa masing-masing sebutan itu berada pada orang yang berlainan. Ada kelompok mukmin, munafiq dan juga kafir. Dianggapnya bahwa sebutan masing-masing kategori itu disandang oleh orang yang berbeda-beda. Ada kelompok orang yang disebut mukmin, sebagian munafiq, dan lainnya kafir. Kecuali mukmin, sebutan kedua lainnya dianggap rendah. Orang akan marah disebut sebagai munafiq dan kafir. Sebutan itu dirasakan tidak mengenakkan, merendahk...

Krisis Pemahaman Terhadap Diri Sendiri

Mungkin saja orang bertanya-tanya, mengaPa para pemimpin bangsa ini selalu berisik. Mereka tidak sibuk mengurus rakyat yang dipimpinnya, melainkan justru saling bertikai, berebut, saling menjatuhkan, mencari menang dan keunggulan sendiri-sendiri. Menjatuhkan orang lain dianggap sukses, sehingga pekerjaan itulah yang dilakukan. Jika dicermati apa yang diperebutkan itu juga sederhana, ialah menyangkut kedudukan, jabatan, dan bahkan hanya sekedar uang atau harta kekayaan. Rupanya mereka menganggap uang adalah segala-galanya. Harta dinilai lebih tinggi dibanding harga diri seseorang. Berangkat dari pandangan itu, maka menyelamatkan harta dianggap benar sekalipun harus mengorbankan harkat dan martabat orang. Oleh karena terlalu mengutamakan harta kekayaan itu, umpama terjadi kebakaran, maka yang lebih utama diselamatkan adalah dompet, surat berharga, perhiasan, kambing, kerbau, dan selainnya dibanding penghuni rumah yang terbakar itu. Kehilangan dompet lebih dihindari dibanding k...

Jam’iyyatul Islamiyah Gerakan Memahami al Qur’an Dan Hadits Serta Mengamalkannya

Oleh karena dianggap aneh, baru beberapa minggu bergabung di Jam’iyyatul Islamiyah sudah ditunjuk menjadi Ketua Umumnya, saya sering memperoleh pertanyaan dari teman-teman. Pertanyaan itu misalnya, organisasi itu sebenarnya fokus kegiatannya apa saja, apa bedanya dengan organisasi lain yang sudah ada sebelumnya, yaitu misalnya dengan NU, Muhammadiyah, al Wasliyah, Tarbiyah Islamiyah, dan lain-lain. Pertanyaan semacam itu adalah hal biasa muncul dari mereka yang memang belum mengenal sebelumnya. Sekalipun Islam itu adalah ajaran yang amat indah, dan jika dijalankan akan menenteramkan hati, namun ternyata tidak semua orang mudah menerimanya. Benar bahwa, seorang muslim harus menghargai orang lain, saling kasih mengkasihi, bertolong menolong, pemaaf, ikhlas, sabar, istiqomah, berperilaku jujur, dan seterusnya, namun ternyata tidak semua orang yang beragama Islam mampu menunjukkan perilaku yang demikian indah itu. Ada saja kesan bahwa kaum muslimin itu kurang memperhatikan ke...

Betapa Pentingnya Harta kekayaan

Kebanyakan orang bersepakat bahwa harta kekayaan itu amat penting untuk menopang kehidupan sehari-hari. Tanpa memiliki harta yang cukup, orang tidak bisa membiayai kehidupannya. Sehari saja tidak ada beras, oleh karena tidak mampu membeli, maka orang akan kelaparan. Tanpa gizi yang cukup, oleh karena miskin, maka orang akan berpenyakit kurang gizi atau gizi buruk. Tanpa memiliki harta yang cukup, orang juga tidak bisa membangun rumah yang pantas, membiayai sekolah anak-anaknya, membeli pakaian, termasuk untuk menjalankan shalat, dan juga tidak bisa bersedekah. Di tengah-tengah masyarakat, orang yang tidak memiliki harta biasanya tidak dihargai dan akan dianggap menjadi beban orang lain. Padahal, hidup yang hanya menjadi beban orang lain juga tidak diangap tepat. Lebih dari itu, orang yang tidak memiliki harta juga tidak akan bisa meringankan beban orang lain, tidak mendapatkan keutamaan dari membayar zakat, tidak bisa menjalankan umrah atau haji. Orang miskin derajadnya dian...

Memberi Citra Guru Sebagaimana Mestinya

Tugas guru tidak saja mengajar, tetapi juga mendidik. Sebagai pengajar, mereka berkewajiban menjadikan muridnya mengetahui sesuatu, cerdas, cerdik, dan terampil. Sedangkan sebagai pendidik, guru sehari-hari diharapkan memberi contoh dan membiasakan para muridnya untuk melakukan hal-hal yang seharusnya dijalankan. Mendidik setidaknya adalah memberi contoh dan membiasakan itu. Guru tidak cukup hanya menunaikan tugas-tugas sebagaimana yang tercantum di dalam kurikulum. Banyak hal yang tidak berhasil dirumuskan di dalam kurikulum tetapi justru penting ditanamkan kepada para siswa. Boleh saja dikatakan bahwa pelajaran biologi, matematika, fisika, kimia, sosiologi, geografi, dan lain-lain yang ada di dalam kurikulum itu penting, tetapi harus disadari bahwa semua itu menjadi tidak ada artinya jika para siswa tidak memiliki kepribadian yang dihargai oleh masyarakatnya. Agar para guru mampu menunaikan tugasnya yang amat berat dan mulia itu, maka mereka harus dipercaya, dihorm...

Istilah Dalam Genetika

What Is Definition Of : 1.        Gen       Kata ‘Gen’, berasal dari bahasa Belanda yang artinya adalah unit pewarisan sifat bagi organisme makhluk hidup. Bentuk fisiknya adalah urutan DNA yang menyandi suatu protein, polipeptida, atau seuntai RNA yang memiliki fungsi bagi organisme yang memilikinya. Batasan modern gen adalah suatu lokasi tertentu pada genom yang berhubungan dengan pewarisan sifat dan dapat dihubungkan dengan fungsi sebagai regulator (pengendalian), sasaran transkripsi, atau peran-peran fungsional lainnya.       Gen juga dapat disebut sebagai satuan diskret informasi herediter genetic yang terdiri atas sekuens nukleotida spesifik dalam DNA (Atau RNA, pada beberapa virus) 2.        Alel       Dalam   genetika ,   alel   (dari   bahasa Belanda ,   allel, dibentuk dari kata   bahasa Yunani allé...

Percayalah, Cinta itu Tidak Bisa Dibohongi

Cerita itu, sekarang sudah berbeda Bak perfilm an berganti edisi Jika dulu merinduka cinta Aku sekarang merindukan kasih sayang Tapi percayalah, cinta sejati tidak akan kemana Dan cinta itu tidak bisa dibohongi yaa... satu tahun lebih kami berpisah jarak dan waktu, Yogyakarta~Tulungagung, memang jauh, sedikit sering kali masalah menghantam, namun cinta itu tak bisa dibohongi, sekian kali bertengkar sekian kali minta maaf, sekian kali minta berpisah sekian kali memohon untuk kembali, sekali juga benar-benar berpisah, namun pasti sudah tau, cinta tidak bisa dibohongi Benar-benar niat baik seorang ibu saat itu, minggu, 7 Juni 2015 masih ingat saat yang sangat dan paaaling menyedihkan dalam dongeng yang kami ciptakan, tak tau lagi harus bagaimana, yaaa... maklumlah seorang wanita, berlarut-larut dan hingga menyiksa diri sendiri, pertanyaan "Tuhan, apakah aku harus mati saja?" saat itu, sifat kekanak-kanakan katanya, tapi, itulah rasanya menjalani menjalani itu lebih bera...